Latar belakang Mas’alah
Di suatu daerah pernah terjadi orang mati suri. Tetapi sebagaian besar mengatakan mati beneran. Akhirnya orang tersebut dimandikan dan dikuburkan. Dua hari kemudian saudaranya bermimpi membongkar kembali kuburannya bersama tim dokter. Setelah diadakan pemeriksaan ternyata baru meninggal setengah jam yang lalu.

Pertanyaan :
                 a.           Bagaimana hukumnya mereka yang menguburkan orang tersebut ? Apakah dihukumi pembunuh ?
                 b.           Apakah si mayit tersebut wajib ditajhiz kembali ?

Rumusan Jawaban :
                 a.           Hukum menguburkan orang tersebut ditafsil :
- Fardlu jika sudah yakin atau dzon yang kuat bahwa orang tersebut sudah mati.
- Haram jika masih diragukan kematiannya. Dan yang mengubur termasuk membunuh.

Referensi :
                 1.           Tuhfatul Muhtaj juz 3 hal. 98
                 2.           I’anatuth Tholibin juz 2 hal. 125
                 3.           Al Mahalli juz 1 hal. 322
                 4.           Roudlotuth Tholibin juz 2 hal. 98

                 b.           Apabila yakin atau dzon mati, tidak ditajhiz kembali. Apabila masih syak atas kematiannya, wajib ditajhiz kembali.

Referensi :
                 1.           I’anatuth Tholibin juz 2 hal. 110
                 2.           Assyarwani juz 3 hal. 97 – 98
                 3.           Al Bajuri juz 1 hal. 143
                 4.           Nihayatuzzain hal. 149

Dikutip dari :
HASIL KEPUTUSAN
BAHTSUL MASA’IL FMPP III
SE KARESIDENAN KEDIRI
Di Pon. Pes. Hidayatuth Thulab Kamulan Trenggalek
28 – 29 Juni 1997

0 komentar:

Posting Komentar

 
Kumpulan Hasil Bahtsul Masail © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger Shared by Themes24x7
Top