Latar Belakang Mas’alah :
Seseorang meninggal dunia di rumah sakit ( misalnya di Surabaya ). Sementara keluarganya di Blitar ( misalnya ) menginginkan agar jenazah ditajhiz ( dirawat ) dirumahnya.

Pertanyaan :
Bagaimana hukumnya memindah mayit yang tujuannya untuk ditajhiz dalam kasus di atas ?

Pon. Pes. H.Y. Lirboyo
Lirboyo Kota Kediri

Rumusan Jawaban :
Memindah mayit untuk ditajhiz ke daerah lain hukumnya haram. Apabila pemindahan mayat itu hanya untuk dimakamkan ( setelah dimandikan, dikafani dan disholati ) dan kondisi mayat dijamin aman, maka hukumnya :
Tetap haram.

Boleh :
a.   Bila pemindahan mayat itu sudah menjadi kebiasaan.
b.  Bila dipindah ke Makkah, Madinah, Baitul Maqdis atau makam sholihin. Dan ini lebih afdlol
c.   Demikian juga bila dipindah dari daerah masyarakat fasiq, tanah labil dan daerah rawan bahaya.

Referensi :
                 1.           Tuhfaul Muhtaj juz 3 hal. 203
                 2.           Al Madzahibul ‘Arba’ah juz 1 hal. 537
                 3.           Hasyiyataini juz 1 hal. 352
                 4.           Al Jamal ‘Alal Manhaj juz 2 hal. 211
                 5.           Fathul Baari juz 3 hal. 207

Dikutip dari :
HASIL KEPUTUSAN
BAHTSUL MASA’IL FMPP III
SE KARESIDENAN KEDIRI
Di Pon. Pes. Hidayatuth Thulab Kamulan Trenggalek
28 – 29 Juni 1997

0 komentar:

Posting Komentar

 
Kumpulan Hasil Bahtsul Masail © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger Shared by Themes24x7
Top